KEANEHAN DI LABORATORIUM FISIKA

KEANEHAN DI LABORATORIUM FISIKA - Ketemu lagi dengan KISMIS, diceritaku yang ke-53 ini, aku akan menceritakan pengalamanku bersama temanku Lia saat gotong-royong kamis kemarin. Ya pagi itu kelasku 10 IPS 1 dan 10 IPA 2 mendapat tugas untuk membersihkan seluruh sekolah. Kelas-kelas yang lain sudah melakukannya lebih dulu kemarin, jadi tinggal kelasku 10 IPS 1 dan kelas 10 IPA 2 yang belum.

Aku dan lia mendapat tugas untuk membersihkan laboratorium (lab) fisika. Perlu kalian ketahui lab fisika ini dekat dengan toilet wanita dan juga gudang. Saat aku sedang membersihkan perabotan di lab itu, tiba-tiba pintu labnya tertutup sendiri. Temanku lia sampai teriak karena terkejut. Aku pun mencoba untuk membukanya, akan tetapi ternyata kami terkunci.

BACA : Berita Selebriti

Lia sangat ketakutan, apalagi katanya lab fisika ini sangat seram kalau dilihat. Aku mencoba menenangkannya, dan tiba-tiba AC dalam ruangan itu hidup sendiri. Aneh bukan! Aku pun melihat kearah AC itu, alangkah terkejutnya aku saat kulihat ada kepala wanita berdarah berada tepat diatas AC itu. Aku mencoba memalingkan wajahku ketempat lain, agar lia tak melihatnya.

Tak berapa lama kemudian, kami dikejutkan oleh jatuhnya perabotan dalam lab fisika yang berada didalam lemari kelantai alias berserakan. Padahal tidak ada orang yang menyentuhnya, lia semakin menangis. Aku bingung apa yang harus kulakukan. Aku coba mengedor-gedor pintu dan teriak minta tolong. Saat kulihat lia ada seseorang dibelakangnya. Aku tak jelas melihatnya karena ruangan ini begitu gelap.

BACA : Berita Terupdate

Tak lama kemudian pintu lab fisika ini pun terbuka, dan kulihat ternyata sarah dan fadil yang membukanya. Aku pun melihat ke lia yang sudah tak menanggis lagi, tapi anehnya perabotan lab tadi yang jatuh sama sekali tidak terlihat berserakan dilantai. “Sungguh aneh lab fisika ini”, kataku dalam hati. Aku pun ditanyai apa yang terjadi dan teriak-teriak minta tolong segala.

Padahal jelas-jelas pintu labnya tidak terkunci, kata sarah. Aku terkejut mendengarnya, “kurang minum Aqua kali kamu bismi, makanya jadi gak konsen”, kata fadil. Aku hanya bisa menjawab, “tadi cuma akting saja *hehe” kataku. Sambil memaparkan kepalsuan senyumku. Cukup sekian dan terimakasih.